SOSOK Gadis Wonosobo Ditawari Kerja dan Kuliah ke Australia,Kini jadi Gelandangan,Ternyata Ditipu

Harapannya Ana Soraya untuk bisa berkuliah sambil bekerja di Australia sudah pupus. Karena dia ternyata menjadi korban penipuan, harapan itu harus sirna. Ayu Soraya ditelantarkan dan akhirnya luntang-lantung di Singapura, alih-alih bisa kuliah dan bekerja.

Ini adalah ceritanya!

Ana Soraya memiliki kisah sedih tentang masa kerjanya di luar negeri. Gadis dari Wonosobo tersebut terkena penipuan pekerjaan. Hal itu dia katakan saat menjadi saksi dalam kasus penipuan di Pengadilan Negeri Boyolali pada Rabu, 11 Agustus 2023.

Pada awalnya, Aya, sapaannya, mengatakan dia melihat iklan program di Australia melalui Facebook. Aya pun kemudian mendaftar di LPK di luar negeri. Aya mengikuti program itu dan membayar 18.900.000 rupiah dengan asumsi gaji tinggi. Aya harus kecewa setelah belajar.

alasan terdakwa dalam kasus ini mengapa dia tidak dapat pergi ke Australia. Tetapi terdakwa kemudian mengajar di Singapura. Dia berangkat ke Singapura bersama teman setelah membayar biaya sebesar Rp 56-an juta.

Dia mengatakan, “Tiket (pesawat) bayar sendiri. Dan semua Bayar sendiri.” Ternyata Aya ditelantarkan saat tiba di Singapura. Dua gadis hanya bisa melongo saat tiba di negara orang. Orang yang dijanjikan untuk menjemput tidak hadir.

Dia kemudian diminta untuk mencari tempat tinggal sendiri. Dia beruntung memiliki sedikit sisa uang saku. Dia juga menggunakan uang saku itu untuk membayar kursus atau biaya pelatihan.

Dia mengatakan, “Janjinya itu dijanjikan kuliah universitas, tapi di sana itu ternyata hanya semacam kurus gitu.” Bubur sudah terbentuk dari nasi. Dia juga tidak ingin harus mengikuti kursus. Dia kemudian mencari pekerjaan serabutan di restoran.

Saya akhirnya memutuskan untuk pulang setelah cukup uang. Dia juga mengatakan bahwa total kerugian yang dia alami selama mengikuti program ini lebih dari 100 juta rupiah.

Dalam kasus prostitusi online di salah satu apartemen di Jalan Raya Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, wanita berinisial Y ditetapkan sebagai tersangka.

Y ditangkap setelah polisi menyerbu tempat prostitusi online pada Senin, 30 Oktober 2023. Polisi juga menemukan dua wanita yang diduga PSK berinsial SF (21) dan SA (19). Mereka berasal dari Indramayu dan Bogor, yang terletak di Jawa Barat.

Pengakuan orang Y

Tersangka Y mengatakan kepada polisi bahwa dia baru satu bulan berada di Gresik untuk menjalankan bisnis ilegal itu.

“Satu bulan. Saya baru menginjak lokasi di Gresik, baru diajak ke Gresik aja. Belum pernah di tempat lain,” kata Y saat rilis kasus di Mapolres Gresik pada hari Selasa, 7 November 2023. Selain Y, ada tersangka lain yang saat ini dikejar oleh polisi. Kepala Y adalah pria berinisial MM (34) yang tinggal di Bekasi. MM membayar PSK.

Dia mengatakan, “Saya tidak tahu tentang keuangan atau omzet karena atasan saya yang bertanggung jawab.” Meskipun demikian, Y memiliki tujuan dalam pekerjaan tersebut.

Y berkata, “Saya hanya diminta untuk membawa enam tamu dalam satu hari.”

Y menyatakan bahwa dia juga menjadi korban ulah MM. Dia mengatakan bahwa saat dia berada di Gresik, dia baru mengetahui bahwa pekerjaannya terkait dengan prostitusi. Y mengatakan, “Awalnya saya ditawarkan pekerjaan sebagai kasir, pas saya enggak ada kerjaan dan saya mengiyakan, lalu saya diajak ke Gresik.”

Saat saya tiba di lokasi, saya juga terkejut melihat banyak perempuan di berbagai kamar dan diperkenalkan satu per satu. Y mengatakan, “Kemudian bosnya mengajarkan saya memainkan aplikasi, atau saya sebagai kasir harus melakukan ini, dan sebagainya.”

Y mengakui bahwa MM memiliki beberapa syarat yang dia berikan selama praktik prostitusi di apartemen tersebut. Y dilarang keluar dari kamar apartemen dalam satu kasus.

Y mengatakan, “Pas sampai lokasi, saya tidak boleh sembarangan keluar dari apartemen oleh bos saya sendiri. Selama ini, yang jemput tamu ke lobi itu PSK-nya.”

Menurut Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom, berdasarkan penyelidikan polisi, PSK yang dipekerjakan MM akan menerima gaji Rp 3 juta sebulan jika mereka memiliki 42 pelanggan. Namun, MM bertanggung jawab atas biaya sehari-hari dan penginapan.

Adhitya menyatakan bahwa harga shortime ditentukan sebesar Rp 600.000, tetapi pelanggan masih dapat menawar harga tersebut. Setelah deal harga, tersangka menginstruksikan kepada SF dan SA untuk menjemput pelanggan di lobi apartemen dan langsung diantar ke kamar.

Mungkin Anda Menyukai