Pada hari Kamis, 7/12, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menghadiri pertemuan antara Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan Sekjen PSI Raja Juli Antoni.
Setelah pertemuan mereka di Bangsal Kepatihan, mereka berdua berkumpul di Gedhong Wilis untuk acara penandatanganan MoU dan penyerahan sertifikat tanah kasultanan dan kadipaten. Menteri ATR dan BPN juga hadir.
Pertemuannya dengan Raja Juli dan Sultan HB X berlangsung selama sepuluh menit, atau dari pukul 16.30 WIB hingga 16.40 WIB.
Raja Juli tampaknya tidak ingin diwawancarai oleh wartawan setelah bertemu dengan Sultan. Dia tampak cepat masuk ke mobilnya.
Raja Juli menyatakan, “Nggak soal MoU tadi, follow-up MoU.”
Dia menjelaskan, “Pokoknya tadi tentang MoU, meneruskan MoU ya. Insyaallah ya.”
Sebagai tanggapan atas pernyataan kontroversial kadernya Ade Armando, Raja Juli menyampaikan permohonan maaf kepada Sultan dan seluruh rakyat DIY.
Saya memulai diskusi dengan meminta maaf kepadanya atas kericuhan yang terjadi beberapa hari ini akibat tindakan Ade Armando. Raja Juli menyatakan, “Saya juga sampaikan sikap tegas Ketum PSI, Mas Kaesang Pangarep, bahwa PSI adalah partai yang taat konstitusi, UUD dan UU jelas-jelas menjamin keistimewaan DIY.”
Dia juga menyatakan, “Siapa saja kader PSI yang tidak percaya UUD dan UU, termasuk Bang Ade Armando, silakan keluar dari PSI.”
Selain itu, Raja Juli menyatakan bahwa Ngarso Dalem mengikuti pemberitaan Ade Armando yang telah meminta maaf, serta keputusan Ketum PSI yang tegas mendukung Keistimewaan DIY.
Raja Juli berkata, “Beliau menganggap masalah ini sudah selesai, jangan memperbesarnya, biarkan saja berlalu mengikuti waktu tanpa perlu ada pernyataan dan tindakan baru yang justru akan memicu kericuhan baru di tengah masyarakat.”
Saya sangat menghargai Ngarso Dalem karena kebijaksanaan dan keluasaan hatinya. Sebagai junior jauh beliau, pertemuan itu singkat, tetapi memiliki makna besar sebagai pelajar bagi saya. “Salam hormat,” katanya.
Menurut Sultan HB X, dia tidak mengetahui apakah Raja Juli adalah Sekjen PSI.
Dia menyatakan, “Saya mungkin tidak memahami itu, sekjen. Saya hanya berbicara tentang pesennya dari Pak Menteri untuk tindak lanjut masalah pertanahan. Saya mungkin tidak memahami itu, sekjen.”
Meskipun demikian, Sultan HB tidak ingin berbicara banyak tentang Ade Armando.
“Saya tidak berbicara tentang itu (Ade Armando),” jelasnya.
Sebelum ini, Ade Armando, seorang caleg dari PSI, menyatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta adalah dinasti politik yang sebenarnya, menimbulkan kontroversi.
Banyak orang di Yogya berunjuk rasa dan bahkan melaporkan Ade Armando ke polisi.
Selain itu, DPW PSI DIY menyarankan agar Ade Armando dipecat oleh Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.