Jika pohon bambu biasanya hijau, bambu ini berwarna kuning, membuatnya menarik perhatian. Tanaman Bambu kuning yang bernama ilmiah Bambusa vulgaris var. striata adalah salah satu jenis bambu peliharaan atau budidaya. Tanaman bambu ini masih sering dilihat di pedesaan. Bambu kuning ada dua jenis, bambu kuning besar dan mini. Bambu kuning besar digunakan untuk pengobatan, dan bambu kuning mini biasanya digunakan untuk menghias.
Bambu kuning tumbuh di daerah tropis, seperti Indonesia. Bambu jenis ini sangat umum di Asia Tenggara. Ia sering dilihat di pinggir sungai, di desa, dan sebagai tanaman hiasan di kota. Tanaman bambu kuning besar merupakan bambu yang memiliki kenampakan batang bewarna kuning ketika sudah tua, tetapi saat muda berwarna hijau. Tingginya dapat mencapai 10-20 meter, tebal batang 7-15 cm, dan panjang ruas berkisar antara 20-45 cm. Daunnya berwarna hijau memanjang dengan panjang sekitar 12 cm dan lebar 2 cm yang berbentuk sempit.
Berbeda dengan tanaman bambu kuning besar, bambu kuning mini termasuk jenis bambu hias dengan cabang atau ruas batang berwarna kuning, berukuran batang kecil atau ramping, dan tidak besar. Bambu kuning mini bagus dijadikan ornamen tanam sebagai tanaman pembatas atau bisa juga untuk background yang sangat bagus. Selain dapat digunakan untuk pekarangan di rumah sendiri, sekarang ini sudah banyak yang membudidayakan bambu mini untuk dijual.
Tanaman bambu kuning memiliki kadar air mineral yang tinggi, diantaranya terdapat pada bagian tunasnya atau yang sering disebut dengan rebung. Rebung yang telah dikupas kulitnya bertekstur lembut, berwarna putih gading, dan berserat. Rebung inilah yang bisa dikonsumsi oleh manusia karena masih cukup lunak untuk dikunyah.
Manfaat Bambu Kuning Untuk Kesehatan
Bambu kuning mengandung sumber potassium yang rendah kalori, serta memiliki rasa manis yang terkenal sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik bagi tubuh. Bambu ini memiliki khasiat mengobati bermacam jenis infeksi dan pencegah hepatitis. Berikut ini manfaat bambu kuning untuk kesehatan:
Mengobati Sakit Kuning (Hepatitis A)
Penyakit kuning bisa diobati menggunakan rebung dari rumpun bambu kuning. Caranya, bersihkan rebung bambu kuning sepanjang 30 sampai dengan 35 cm dari pelepahnya dan kotoran. Setelah dibersihkan, rebung yang panjangnya tinggal 20 sampai dengan 25 cm diparut dan diperas. Setelah itu, penderita meminum air perasannya. Biasanya, setelah 3 sampai dengan 7 kali konsumsi, penderita sembuh.
Makanan untuk Diet
Rebung memiliki serat yang tinggi sehingga ketika kamu mengonsumsi rebung akan mudah kenyang dan tidak mudah lapar. Rebung tidak memiliki kalori dan lemak. Jadi, apabila kamu mengkonsumsinya tidak perlu merasa khawatir akan gemuk.
Melarutkan Kolesterol Jahat
Rebung dapat melarutkan kolesterol jahat atau LDL yang dimana jika tidak dapat larut akan mengakibatkan terjadinya kolesterol dalam tubuh. Jika kolesterol itu menyumbat arteri yang ada dalam tubuh maka bisa terjadi serangan jantung.
Anti Kanker
Rebung bambu ini memiliki kandungan lignan yang mampu melawan kanker sehingga sel kanker yang akan menyebar dalam tubuh bisa dicegah. Antioksidan yang tinggi pada bambu dapat menangkal proses terbentuknya radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit kanker.
Meningkatkan Imunitas Tubuh
Rebung juga dapat meningkatkan sistem imunitas karena memiliki asam fenolik yang berperan sebagai antioksidan yang mampu melawan virus yang akan masuk kedalam tubuh.
Selain batangnya, daun bambu kuning juga bermanfaat untuk kesehatan. Daun bambu kuning dapat digunakan sebagai obat tidur dan penurun panas. Ekstrak daun bambu kuning dapat digunakan untuk mengobati asam urat, pereda batuk, dan radang paru-paru.
Daun bambu kuning juga mengandung zat tabasheer dan mineral silika. Kedua zat ini dapat mengatasi tuberkolosis. Di Tibet, masyarakatnya biasa menggunakan ramuan daun bambu kuning untuk mengobati penyakit tuberkolosis. Ramuan ini bernama ramuan Ayurvedic. Di Cina, ekstrak daun bambu kuning digunakan juga untuk melindungi jantung dan menetralkan racun yang ada di dalam tubuh.
Tanaman bambu kuning dapat diperbanyak dengan cara setek, baik menggunakan rhizoma, rumpun, atau cabang. Cara termudah dan sering dilakukan adalah stek rumpun atau cabang. Rumpun yang akan distek adalah rumpun yang tidak terlalu muda atau tidak terlalu tua.