Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri lantang mengkritik mereka yang berkuasa tetapi menyelewengkan kekuasaan. Putri Proklamator Republik Bung Karno itu mengkritik mereka yang mengintimidasi rakyat sendiri.
Saat memberikan pengarahan pada Rakornas Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres Ganjar Pranowo – Mahfud MD (TKRPP Ganjar-Mahfud) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023), Megawati menyampaikan kritiknya yang kritis.
Apakah Anda dapat menekan rakyat Anda? Di depan perwakilan ribuan organisasi sukarelawan yang mendukung Ganjar-Mahfud, Megawati bertanya, “Bolehkah kamu memberikan apa pun juga kepada rakyatmu juga tanpa perundangan yang ada di Republik Indonesia ini?”
Presiden Kelima Amerika Serikat itu juga berbicara tentang polisi. Berita belakangan ini menyebutkan bahwa polisi diduga membantu partai tertentu dalam pemilihan presiden 2024.
Megawati mengimbau para sukarelawan yang mendukung Ganjar-Mahfud untuk tetap tenang dalam menghadapi tekanan dan ancaman.
Misalnya, memangnya anggota keluarga anggota polisi juga? Tidak, saya juga makan bakso dan mi. Saat berpidato didampingi Ketua Umum Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD (TPN Ganjar-Mahfud) Arsjad Rasjid, Megawati kembali bertanya kepada para peserta rakornas, “Betul apa tidak?” Dia mengajukan pertanyaan yang sama tiga kali, dan para peserta langsung menjawab “tidak”. “Ya, begitu, dong!” kata Megawati menimpali.
Perempuan itu, yang lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947, mengatakan bahwa dia seharusnya tidak berbicara dengan cara itu. Meskipun demikian, Megawati sudah tidak dapat menahan perasaannya.
“Seharusnya Ibu tidak berbicara seperti itu, tetapi sudah jengkel,” katanya.
Megawati menyatakan bahwa Republik Indonesia didirikan melalui pengorbanan penuh. Namun, ada penguasa saat ini yang ingin mengorbankan rakyatnya sendiri. Tepuk tangan ramai menyambut pernyataan Megawati.
Peserta Rakornas TKRPP langsung meneriakkan kata “lawan”.
“Berani (atau) tidak?” tanya Megawati lagi syahdan. Pertanyaan itu diulangi tiga kali oleh Megawati. Arsjad kemudian berdiri. Kor panjang langsung menggema jawaban “berani”. Setelah itu, Megawati menyanyikan lagu “merdeka” tiga kali. Kami menang! Tepuk tangan Panjang menyambut pernyataan Megawati, “Ganjar-Mahfud satu putaran.”