Rempah-rempah yang satu ini hampir selalu tersedia di dapur para ibu di Nusantara. Ketumbar adalah jenis tanaman rempah yang menghasilkan biji bulat berwarna cokelat yang memiliki aroma menyengat yang khas. Sudah sejak dulu bijinya digunakan sebagai bumbu masakan. Daunnya yang berbentuk seperti seledri dengan tepian yang bergerigi biasanya digunakan sebagai garnish masakan yang segar atau campuran sup hangat.
Ketumbar memiliki nama yang berbeda-beda di beberapa daerah di Indonesia, diantaranya ketombar dalam bahasa Madura, katuancar dalam bahasa Sunda, dan katumbali dalam bahasa Gorontalo. Di Thailand disebut phak chee, dalam bahasa Inggris dikenal sebagai coriander, dan di Amerika Latin dikenal sebagai cilantro. Nama ilmiahnya adalah Coriandrum sativum.
Tanaman ini merupakan salah satu tanaman rempah tertua yang berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia. Hal itu diketahui dari bijinya yang ditemukan di antara reruntuhan bangunan yang berasal dari tahun 5.000 sebelum masehi. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman herbal pertama yang ditanam oleh kolonis Amerika di daerah Massachusetts. Pada abad ketujuh belas, orang Perancis sudah menggunakannya untuk membuat sejenis minuman keras. Hingga hari ini, ketumbar bisa ditemui di negara tropis dan subtropis dengan mudah.
Ketumbar terbagi menjadi 3 varietas berdasarkan bentuk buahnya, yaitu :
- sativum var sativum (buah bulat besar)
- sativum var micocarpum (buah bulat kecil)
- sativum var indicum (buah lonjong)
Bijinya memiliki aroma menyengat yang harum. Rasanya sedikit pedas dan menghangatkan, sangat cocok dipadukan dengan jinten dalam bumbu masakan. Daunnya memiliki rasa yang sangat berbeda dan tidak bisa saling menggantikan dengan biji. Daunnya ini memiliki aroma segar menyerupai jeruk dan sering kali digunakan sebagai garnish yang ditambahkan dalam sup atau salad.
Buah ketumbar kering diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Aroma khas pada ketumbar disebabkan oleh komponen kimia yang terdapat dalam minyak atsiri ketumbar. Komponen utama minyak atsiri ketumbar adalah linalool, dengan komponen pendukung lainnya seperti geraniol, geranil asetat, dan camphor.
Dalam perdagangan obat, ketumbar dinamakan fructus coriandri. Berbagai jenis masakan tradisional Indonesia kerap menggunakan biji ketumbar. Dengan tambahan bumbu tersebut, aroma masakan akan lebih tajam.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan. Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga beraroma tajam.
Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah dan pegunungan. Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 1,3 m.
Daunnya hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan untuk bunga mejemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda. Untuk buah, bentuknya hampir bulat berwarna kuning bersusun. Kalau sudah matang, buahnya mudah dirontokkan.
Semua bagian tumbuhan ini dapat dimakan, tetapi daun segar dan buah yang dikeringkan merupakan bagian yang paling banyak digunakan secara tradisional dalam masakan. Ketumbar umum didapati di dalam masakan Asia Selatan, Asia Tenggara, India, Timur Tengah, Kaukasus, Asia Tengah, Laut Tengah, Tex-Mex, Amerika Latin, Brasil, Portugis, Tiongkok, Afrika, dan Skandinavia.
Daun ketumbar dinamai coriander leaves, fresh coriander, Chinese parsley, atau cilantro. Daunnya mempunyai rasa yang berbeda dengan biji, dengan adanya semacam rasa citrus. Sejumlah orang merasainya seperti sabun, tidak enak, dan berbau menyengat sehingga menghindari memakan daun ini.
Ketumbar memiki kandungan berupa sabinene, myrcene, a-terpinene, ocimene, linalool, geraniol, dekanal, desilaldehida, trantridecen, asam petroselinat, asam oktadasenat, d-mannite, skopoletin, p-simena, kamfena, dan felandren.
Manfaat yang diambil dari tanaman ini adalah dari daun, biji, dan buahnya. Ketumbar dalam bidang pengobatan digunakan untuk pelancar pencernaan, peluruh kentut, peluruh ASI, penambah nafsu makan, untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung dan payudara, campak, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.
Minyak atsiri ketumbar mengandung coriandrol (linalool). Linalool dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku parfum, farmasi, aroma makanan dan minuman, sabun mandi, bahan dasar lilin, sabun cuci, sintesis vitamin E, pestisida dan insektisida.