Dilaporkan empat mahasiswa dari Riau menjadi korban erupsi Gunung Marapi di Sumatra Barat. Nazatra Adzin Mufadhal, Ilham Nanda Bintang, Muhammad Adan, dan Aditya Sukirno Putra adalah mahasiswa UIR.
Dua dari empat orang itu, M Adan (21 tahun) dan Nazatra Adzin Mufadhal (22 tahun), dikonfirmasi meninggal dunia. Keduanya tinggal di Pekanbaru. Salah satu siswa bernama Ilham Nanda Bintang masih belum ditemukan. Sementara itu, Aditya Sukirno Putra ditemukan selamat dan masih dalam perawatan medis.
Menurut paman Adan, Sudirman, Adan telah dimakamkan tadi siang di Jalan Lintas Timur KM 20, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Proses pemakaman dipenuhi dengan suasana haru; banyak orang, termasuk anggota keluarga dan teman sekolah korban, datang untuk mengantarkan mereka ke pemakaman.
“Saat itu dia izin sama orang tuanya untuk pergi ke Padang, akhirnya gak jadi dan izin untuk mendaki gunung,” kata Sudirman.
Setelah berada di Gunung Marapi, Adan sempat menghubungi keluarganya untuk memberi tahu mereka tentang keadaan di sana, karena Gunung Marapi sedang erupsi. Temannya kemudian memberi tahu keluarga bahwa almarhum sempat membantu tiga kawannya, meskipun kakinya sudah patah.
Sudirman menyatakan, “Beliau (Adan) berusaha menolong kawannya yang mengalami patah kaki.”
Keluarga korban langsung menuju Gunung Marapi setelah mendapatkan informasi tersebut. Adan juga sempat menginformasikan lokasinya melalui Google Share.
Keluarga Adan, bagaimanapun, tidak bisa menjemputnya ke atas gunung karena keadaan sangat bahaya. Selain itu, masyarakat dilarang menaiki gunung oleh tim gabungan.
Salah satu anggota tim gabungan kemudian memberi tahu saya bahwa Adan telah ditemukan dan dibawa ke rumah sakit Dr. Achmad Mokhtar di Bukittinggi.
Keluarga korban langsung menuju rumah sakit setelah menemukan korban dalam kondisi meninggal.
Melihat hal itu, Sudirman langsung membawa korban ke Pekanbaru dan sekarang sudah dimakamkan.
Menurut data terbaru dari Pemantau Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi, hingga pukul 12.00 WIB tadi, Gunung Marapi terus meletus dan mengeluarkan abu vulkanik. Selama hari ini, Gunung Marapi telah meletus sebanyak 6 kali dan mengeluarkan abu sebanyak 103 kali.
PGA Marapi merekomendasikan agar orang-orang di sekitar Gunung Marapi tidak mendakinya dalam radius 3 km dari kawah atau puncak.
Menurut Abdul Malik, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Padang, jumlah korban yang meninggal akibat erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada hari Ahad (3/12/2023) lalu meningkat menjadi 13 orang.
Selasa (5/12/2023), Abdul menyatakan, “Dua penambahan pendaki yang tewas ini merupakan bagian dari 12 pendaki yang dinyatakan hilang sebelumnya. Total yang meninggal dunia saat ini 13 orang.”
Menurut Abdul, evakuasi korban meninggal dan luka-luka di Gunung Marapi menghadapi banyak tantangan karena erupsi yang terus berlangsung dan abu vulkanik yang menyembur dari erupsi yang cukup besar. Selain itu, Abdul menyatakan bahwa kondisi medan yang ditempuh tim gabungan untuk evakuasi menjadi lebih sulit.
Sekarang abu vulkanik sudah sampai ke dasar bukit, yang pasti akan menghalangi tim. Abdul Malik menyatakan bahwa kedua jalur akan dilalui (evakuasi) dengan cara yang terjal dan licin.