Korea Selatan tertarik pada rencana Ibu Kota Negara, juga dikenal sebagai IKN Nusantara. Akhir-akhir ini, Otorita IKN dan negara ginseng itu bekerja sama untuk pembangunan. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos menyatakan bahwa rancangan pembangunan Nusantara memiliki masterplan yang lebih dari sekedar pembangunan fisik, menarik perhatian Korea Selatan.
Namun juga aspek non-fisik, seperti pengawasan tingkat keberlanjutan kota, peningkatan keterampilan warga lokal, dan penddikan. “Visi utama kita tidak membangun dan memindahkan orang-orang ke Nusantara, visi utama kita adalah menciptakan budaya baru yang cerdas, berkelanjutan, dan kreatif,” katanya pada Senin (27/11/2023).
Dibicarakan tentang rancangan tata ruang kota masa depan bersama Korea Selatan.
Rencana yang dibuat oleh tim delegasi KOICA dipresentasikan oleh Dr. Jeogho Moon, Head of Team of Urban Policy. Dr. Moon menggunakan pengalamannya dalam penelitian dan pembangunan Kota Sejong untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana komunitas pusat atau pusat kegiatan masyarakat sangat penting dalam tata ruang perkotaan. Pada saat Kota Sejong baru dibangun, ruang publik dan komunitas sangat terbatas.
Ini membuat sebagian besar penduduk Sejong tidak senang tinggal di sana.
“Wawasan ini yang ingin kami bawa ke Nusantara,” katanya, mengingat hasil survei kami menunjukkan bahwa tidak banyak masyarakat yang ingin tinggal lama di Sejong. Dr. Moon menyatakan bahwa ruang publik yang inklusif harus dapat diakses oleh semua orang dan bermanfaat.
Ini karena ruang publik adalah bagian penting dari pertumbuhan komunitas yang ada di suatu kota. Ruang publik yang dapat memenuhi kebutuhan warganya akan meningkatkan keberlangsungan komunitas. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut akan sejalan dengan itu. Otorita IKN Nusantara sangat mengantisipasi jajak kerjasama dengan KOICA.
Ini karena KOICA, sebagai badan pemerintahan Korea Selatan, pernah terlibat dalam pengembangan Kota Sejong, Ibu Kota “kedua” negara. Selain itu, KOICA berencana untuk mengunjungi Nusantara untuk menyusun strategi kerja sama yang akan dibawakan kemudian. KOICA melakukan peran dalam ODA (Bantuan Pembangunan Resmi Korea Selatan) untuk negara-negara berkembang dengan melaksanakan program hibah dan kerja sama teknis pemerintah dengan tujuan mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan mengatasi kemiskinan di negara-negara berkembang.
Selain itu, bersinergi dengan komunitas internasional melalui kerjasama pembangunan internasional, berkontribusi pada masalah global.