Inilah Penyebab Dari Munculnya Kopi Lanang

Istilah “kopi lanang” digunakan untuk menggambarkan biji kopi yang tidak terbelah dua atau berkeping dua. Buah kopi biasanya terdiri dari dua biji kopi, masing-masing berbentuk setengah bulatan lonjong, karena kopi adalah bagian dari tumbuhan yang dikotil atau berkeping dua. Namun, pada buah kopi ini, hanya ada satu biji yang berbentuk bulat lonjong, seolah-olah dua biji kopi menjadi satu.

Kelainan ini sudah dikenal sejak kopi dipetik. Para petani kopi sering memilih antara biji kopi berkeping dua dan berkeping satu. Tidak ada yang salah dengan biji kopi lanang yang tidak biasa. Sebaliknya, para pencinta kopi memiliki keunggulan unik di balik keanehannya.

Kata “lanang” pada kopi ini diambil dari bahasa jawa yang artinya “laki-laki”. Oleh karena itu, kopi ini dikenal juga dengan sebutan “kopi jantan” dan termasuk jenis kopi langka. Masyarakat Jawa percaya bahwa kopi ini bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas pria.

Biji kopi lanang ukurannya sedikit lebih kecil daripada biji kopi pada umumnya. Kopi ini bukan hasil dari rekayasa genetika atau budidaya varietas tertentu. Kopi ini bisa berasal dari kopi jenis apa saja. Biji kopi ini umumnya hanya berkisar 5-10% dari hasil panen kopi keseluruhan. Dalam 1 kilogram hasil panen buah kopi, rata-rata terdapat 15 gram kopi lanang.

Apakah yang menyebabkan munculnya biji kopi lanang?  Kelainan ini disebabkan oleh beberapa kemungkinan, yaitu:

  • Penyerbukan putik bunga yang tidak optimal.
  • Adanya malnutrisi atau ketidakseimbangan distribusi zat makanan pada saat pembuahan
  • Usia pohon kopi yang lebih dari 10 tahun, yang mengakibatkan penurunan kemampuan penyerbukan secara alami.
  • Kelainan genetika.

Dalam pasar kopi internasional, kopi ini disebut juga peaberry coffee.  Kopi dengan kandungan kafein yang lebih tinggi dari kopi normal ini diyakini memiliki cita rasa yang lebih nikmat dan manfaat yang beragam. Kopi “laki-laki” ini memiliki keunikan sendiri dalam hal rasa karena kompleksitasnya dengan tingkat keasaman yang rendah, manis, rasa cokelat, kacang, dan aromanya yang kuat, plus ada sensasi rempahnya sehingga memberikan kesegaran serta kenikmatan yang berbeda. Banyak yang menyebutkan bahwa kopi lanang memiliki kualitas yang sama dengan kopi luwak. Lembut, bertekstur padat, dan aromanya mirip kopi luwak.

Harga kopi ini lebih mahal daripada kopi berkeping dua dalam jenis yang sama. Selain karena langka dan cita rasanya yang istimewa, harga mahal pada kopi lanang juga disebabkan karena proses sortir yang memakan waktu karena harus dilakukan lebih teliti. Kopi lanang yang telah disangrai bisa memiliki harga lebih mahal lagi, yakni dua kali lipat lebih mahal dari harga kopi biasa. Harga kopi ini juga menyesuaikan dengan jenis kopinya, antara arabika dengan robusta berbeda. Bahkan, harga kopi ini bisa melangit hingga mencapai satu juta rupiah per kilogram jika bijinya melalui proses pencernaan luwak liar.

Selain bermanfaat untuk meningkatkan vitalitas pria, kopi jantan ini dipercaya memiliki manfaat untuk mengurangi risiko diabetes, memperlancar peredaran darah, dan menghilangkan pusing. Tentunya, manfaat atau khasiat yang terdapat pada kopi normal juga terdapat pada kopi ini.

 

Mungkin Anda Menyukai