Apakah Anda tahu bahwa Kecamatan Sukamakmur di Kabupaten Bogor adalah tempat asal kopi Bogor? Banyak orang belum tahu bahwa ada kebun kopi di daerah ini yang menghasilkan biji kopi yang enak. Namun, biji kopi Sukamakmur lebih enak daripada biji kopi dari Aceh dan Toraja di Sulawesi Selatan.
Sukamulya adalah salah satu desa di kecamatan Sukamakmur. Desa ini terletak di bagian paling ujung bagian timur Kabupaten Bogor dan merupakan lokasi penghasil kopi yang cukup besar. Dalam setahun, desa ini mampu menghasilkan 300 ton kopi yang didistribusikan ke pelosok tanah air.
WIlayah lain di Kecamatan Sukamakmur yang penghasil kopi adalah sebuah perkampungan di ketinggian sekitar 1000 Mdpl yang bernama Kampung Arca, Desa Sukawangi. Cuaca di kampung ini juga cukup dingin dan kerap berkabut di setiap harinya karena berdekatan dengan kawasan Puncak Bogor dan berbatasan dengan Puncak Cipanas Cianjur. Di kawasan inilah tumbuh kopi arabika yang kini dikenal kopi Arabika Gunung Arca.
Perkebunan kopi arabika itu berusia puluhan tahun bahkan disebut-sebut sebagai peninggalan jaman Belanda. Namun, saat itu pengetahuan warga terkait tanaman kopi masih terbatas, bahkan sebagian pohon kopi ditebang dan diganti menjadi tanaman sayuran yang dianggap lebih menguntungkan.
Pada tahun 2016, Budi, Ketua Kelompok Tani Mewkarwangi Jaya yang juga seorang petani di Gunung Arca mencoba merambah ke pertanian kopi dengan dibantu binaan pemerintah daerah dan belajar bagaimana merawat pohon kopi dan bagaimana memanen kopi yang berkualitas. Pihak pemerintah waktu itu masih mendatangkan ahli-ahli untuk meneliti kualitas kopi di Kampung Arca.
Kemudian, Budi mengikuti festival kopi pertama kali, di CCM (Cibinong City Mall). Waktu di CCM kopi itu punya 9 cita rasa, kata ahli kopi. Kemudian dilelang di sana, ada 4 kg, kopi mereka dihargai Rp 2 juta per kg. Dari situ ia terkejut karena sebelumnya tak mengetahui nilai kopi yang bercitarasa tinggi.
Setelah saat itu, kopi Gunung Arca semakin dikenal sebagai Kopi Bogor yang berkualitas hingga terbentuklah beberapa kelompok tani kopi Menurut Budi, selain pemetikan kopi oleh petani dipilih yang terbaik, kemudian diproses dengan cara berbeda-beda sehingga menghasilkan beberapa kopi yang berbeda. Hasilnya ada kopi Honey, Fullwash ,dan Natural.
Sejak pertama kali dipasarkan, pembeli hanya membeli 2 kg sebagai percobaan. Seiring berjalannya waktu Kopi Gunung Arca pun berkembang dan semakin dikenal oleh banyak orang sebagai Kopi Bogor yang berkualitas, kopi yang dijual dipasaran adalah biji kopi yang kering atau biasa disebut green bean. Dalam setahun penjualan green bean kopi bisa mencapai lebih dari 500 ton.
Kopi yang dikelola oleh Kelompok Tani Mekar Wangi Jaya memiliki peluang yang sangat menjanjikan karenakan sudah banyak cafe dan beberapa tempat yang berlangganan memakai Kopi Gunung Arca, seperti Kemenady Cafe, Gumati Cafe, Otten Coffee, Rumah Kopi Bogor, Seruni Hotel, sampai Starbucks Coffee Indonesia pun berlangganan memakai Kopi Gunung Arca. Bahkan, kopinya sudah rutin ekspor ke Hongkong dan California. Hal ini membuktikan cita rasa dan kualitas kopi Gunung Arca diakui internasional.
Di sekitar Jalur Puncak Dua, kawasan Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, terdapat sejumlah kedai kopi lokal. Seperti salah satunya adalah Kedai Kopi Balerea. Tempat ini seperti kedai kopi pada umumnya, tetapi cukup kental dengan sentuhan lokal. Kedai ini didirikan sendiri oleh petani kopinya, dan baristanya pun juga merupakan warga lokal. Selain kopi Robusta, kedai ini juga menawarkan kopi Arabika Gunung Arca. Keberadaan kedai-kedai kopi ini tentunya juga menjadi saluran distribusi kopi Gunung Arca yang bisa diandalkan.
Kopi Gunung Arca asal Kecamatan Sukamakmur telah berhasil mengalahkan Kopi Sidikalang dan Kopi Gayo menurut hasil uji cita rasa Kopi Nusantara. Kopi asal Kabupaten Bogor tersebut sudah melalui penilaian dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Kopi tersebut mendapat poin yang memuaskan, yaitu 82,75 dengan catatan cita rasa acidy, caramelly, spicy dan chocolate.
Pemerintah Kabupaten Bogor sangat mendukung pengembangan Kopi Gunung Arca. Beberapa upaya yang sudah dilakukan seperti membangun wilayah sentra kopi di Kecamatan Sukamakmur dan kecamatan lainnya sebagai penunjang, serta kegiatan fasilitasi lainnya. Fasilitasi kegiatan yang sudah dilakukan adalah kegiatan pengembangan tanaman kopi, pembibitan, pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman), serta pengembangan pengolahan dan mutu hasil kopi. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk sehingga mampu berdaya saing dan memiliki nilai tambah sekaligus meningkatkan kualitas perkebunan dan produksinya.
Pemerintah Kabupaten Bogor ingin menjadikan Sukamakmur sentra kopi robusta. Pemkab berupaya memopulerkan biji kopi asli daerah ini melalui Festival Kopi Bogor. Festival Kopi Bogor yang berlangsung 10-11 November itu digelar sebagai sarana mengangkat martabat kopi Bogor. Festival Kopi Bogor untuk memperkenalkan kopi Bogor yang memiliki kualitas sangat baik dan bisa bersaing dengan kopi-kopi lain di Indonesia.