IKN Membutuhkan Rp 496 Triliun, Bahlil Gencar Mengiklankannya ke Pengusaha China

Menurut Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dan Kepala BKPM, pengembangan proyek IKN Nusantara membutuhkan investasi sebesar USD 32 miliar atau setara Rp 496 triliun (kurs 15.520).

Hal ini disampaikan oleh Bahlil pada Kamis (29/11) di Marketing Investasi Indonesia (MII) di Shanghai, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Kegiatan tersebut dihadiri oleh 100 orang dari 46 perusahaan China.

Diharapkan kegiatan ini, yang juga dihadiri oleh Djauhari Oratmangun, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia, akan membuka pintu bagi investor untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor hilirisasi industri dan pembangunan IKN Nusantara.

Bahlil menyatakan bahwa ada kebutuhan investasi sebesar USD 32 miliar di IKN untuk pembangunan infrastruktur, properti, dan energi terbarukan, yang merupakan peluang besar bagi investor untuk memanfaatkannya.

Sampai saat ini, investasi RRT terus meningkat selama tiga tahun berturut-turut, terutama di sektor hilirisasi. Melalui keterangan resmi, dia menyatakan, “Kami saat ini juga fokus pada pembangunan IKN dan terbuka untuk investasi. Jika ada yang berminat untuk investasi di sana, saya akan membantu sebisa mungkin”.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun mendukung kegiatan ini. Menurutnya, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberi tahu orang lain, terutama China, tentang kekayaan dan potensi Indonesia.

Saya menyampaikan bahwa hubungan antara kedua negara semakin baik karena Presiden Joko Widodo telah melakukan dua kunjungan ke China tahun ini. Ini menunjukkan bahwa kerja sama yang lebih erat akan dihasilkan dari komunikasi yang lebih dekat,” katanya.

Liu Jie, General Manager Yanbo Color Coated Sheet, menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan ini memberi calon investor kesempatan untuk lebih memahami potensi yang ada di Indonesia.

Pertemuan ini berhasil. Kami hanya mengetahui sedikit tentang Indonesia sebelum acara ini, tetapi wawasan kami menjadi lebih luas setelah datang. Jie menyatakan bahwa para investor akan tertarik untuk merencanakan investasinya di Indonesia jika mereka lebih mengenal.

Kementerian Investasi melaporkan bahwa realisasi investasi China di Indonesia terus meningkat pesat dari tahun 2018 hingga 2022, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 59%. China berkontribusi pada realisasi investasi sebesar 8,2 miliar dolar pada tahun 2022.

China kembali menempati peringkat kedua dengan investasi USD 5,6 miliar dari Januari hingga September 2023. Investasi ini berasal dari industri logam dasar, diikuti oleh telekomunikasi, transportasi, gudang, dan industri listrik, gas, dan air.

Mungkin Anda Menyukai