Perang Dunia I & II Tak Boleh Terjadi Lagi

Muhammadiyah memuji tindakan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat di tingkat global terkait konflik Israel-Palestina. Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan kepada wartawan di Kampus 4 UAD, Kabupaten Bantul, Jumat (17/11), “Saya menyaksikan bagaimana Bu Menlu mewakili Indonesia itu selain bersimpati, sangat tegas dan teguh (teguh), tapi terus melakukan ikhtiar-ikhtiar ke berbagai negara untuk menggalang kerja sama menuju solusi dua negara, dua negara yang berdaulat dan merdeka.”

Haedar menyatakan bahwa kesadaran baru harus dibangun oleh PBB dan negara-negara maju yang telah mendukung Israel sejak awal. Dunia telah mengalami transformasi. Dia mengatakan, “Setelah pengalaman kita dengan Perang Dunia I dan II, itu sudah cukup. Tidak boleh terjadi.”

Sejauh ini, perspektif Indonesia cukup positif. Haedar menyatakan bahwa mandat konstitusi adalah membela Palestina dan mengutuk setiap bentuk agresi dan kekejaman Israel.

Dia menyatakan, “Bahwa kemerdekaan adalah hak setiap bangsa, dan oleh karena itu penjajahan harus hilang dari muka bumi.”

Penjajahan di mana pun di dunia—Asia, Afrika, atau Amerika Latin—selalu menyebabkan rasa sakit.

Apa sulit bagi negara besar untuk mengakui dua negara berdaulat? Hilangkan kepentingan kecil mereka. Oleh karena itu, ini adalah jalan buntu politik global. Bahkan dalam lorong gelap politik global, kita mengklaim telah mempertahankan hak asasi manusia, pluralisme, multikulturalisme, dan demokrasi. Namun, tidak jelas mengapa kita tidak memiliki jalan keluar. Menurutnya, solusi dua negara adalah yang paling masuk akal.

Mungkin Anda Menyukai