Daerah Maluku Tengah di Guncang Gempa Berkekuatan 4,6

Pada Sabtu, 2 Desember 2023, pukul 10.30 WIT, warga Maluku Tengah merasakan guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,6. Tidak ada kemungkinan tsunami, tetapi warga diminta untuk tetap waspada.

Pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 10 km, menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Gempa terjadi di sekitar 64 km barat daya Maluku Tengah. Lokasinya adalah 2,48 Lintang Selatan dan 128,85 Bujur Timur.

Menurut Dwikorita Karnawati, kepala BMKG, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempa bumi dangkal yang disebabkan oleh sesar lokal.

Dalam keterangan tertulis, dia menyatakan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme sesar turun (fault normal).

Dwikorita menyatakan bahwa geologi Maluku Tengah tidak terpengaruh secara signifikan oleh gempa bumi ini.

Dia menyatakan, “Gempa ini tidak berhubungan dengan aktivitas vulkanik Gunung Api Banda di sekitar episenter.”

Meskipun demikian, Dwikorita meminta orang-orang untuk tetap tenang dan mengikuti arahan yang diberikan oleh pihak berwenang.

Kami mengimbau masyarakat untuk menghindari terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan untuk menghindari bangunan yang tidak sesuai dengan kebenarannya.

BMKG belum melaporkan gempa susulan hingga berita ini ditulis.

BMKG, bagaimanapun, terus memantau perkembangan gempa bumi di Maluku Tengah dan sekitarnya.

Lempeng Sangihe adalah lempeng samudra di bawah lempeng Laut Maluku. Gempa bumi terjadi di Maluku Tengah pada Sabtu (2/12/2023).

Lempeng Sangihe menekan lempeng Laut Maluku karena bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun.

Lempeng Eurasia terdiri dari Laut Maluku, yang berbatasan dengan lempeng Indo-Australia di sebelah selatan dan Pasifik di sebelah timur.

Proses subduksi, di mana lempeng samudra turun ke bawah lempeng benua, menyebabkan pembentukan Lempeng Laut Maluku.

Maluku Tengah sangat rawan gempa dan tsunami karena lokasinya di antara tiga lempeng besar tersebut.

Sejarah mencatat bahwa beberapa gempa bumi besar di Maluku Tengah disertai dengan tsunami; ini terjadi pada tahun 1854, 1899, 1938, dan 2019.

Masyarakat di Maluku Tengah harus meningkatkan kesiapsiagaan dan pengetahuan tentang mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana akibat gempa dan tsunami.

Pemerintah daerah juga harus meningkatkan infrastruktur dan sistem peringatan dini bencana.

 

 

Mungkin Anda Menyukai