Cerita Bang Onim yang Dicurigai oleh Mata-mata Israel: Kamera Diambil, HP Diselidiki

Abdillah Onim tidak datang ke Gaza hanya untuk berbicara tentang kemanusiaan. Hal ini penting bagi penduduk Palestina, yang mengalami kesulitan akibat serangan zionis Israel selama bertahun-tahun.

Sejak 2009, Bang Onim telah mendengar banyak cerita dari orang-orang di Gaza. Berbicara dalam program Diplomatic Talk (DipTalk), yang ditayangkan di YouTube kumparan pada Sabtu (18/11), Bang Onim menyatakan, “Alhamdulillah 2010 Bang Onim mulai tinggal di sana dan sudah mulai beradaptasi dengan masyarakat Gaza. Tentunya untuk beradaptasi dengan masyarakat Gaza bagi warga asing itu tidak mudah.”

Ditambahkannya, “Karena kita harus meyakinkan mereka bahwa Bang Onim bukan mata-matanya Israel.”

Pria dari Maluku Utara itu menyadari bahwa baik orang Palestina maupun pejuang mencurigainya sebagai mata-mata. Karena itu, gerakannya di Gaza untuk liputan dan relawan sangat luas.

Bang Onim mencapai perbatasan. Berkumpullah dengan anak-anak Palestina yang kehilangan orang tuanya karena serangan rudal dan roket Israel.

Tidak mudah untuk menjadi satu-satunya warga Indonesia yang kemampuan manuvernya sangat luas, dapat pergi ke perbatasan, dan bertemu dengan anak yatim. Dia menyatakan bahwa pejuang Palestina yang berada di sana pasti menyaksikan hal ini.

Keluarga asing sangat bebas untuk masuk ke pengungsian dan bertemu dengan penduduk lokal. Bang Onim menambahkan bahwa sebelumnya, Bang Onim dianggap sebagai mata-mata Israel.

Bang Onim sudah biasa merasakan diinterogasi, karena mereka sering melihat mayat di jalanan selama serangan Israel ini. karena kelompok seperti Hamas tidak ingin ada invasi yang dapat menjadi musuh palsu.

Bang Onim tidak hanya dicurigai, tetapi juga telah diinterogasi berkali-kali karena berada di wilayah konflik dan sangat peduli dengan warga asing yang ada di sana. Bang Onim, yang telah lama menjadi relawan MER-C, menjelaskan, “Kamera diambil, handphone diperiksa—itu tidak hanya 1-2 kali, lebih dari 10 kali.”

Selain itu, Bang Onim mencoba meyakinkan mereka yang menduga dia adalah agen zionis Israel dengan mengatakan bahwa dia adalah warga Indonesia yang ingin berkhidmat di Gaza untuk alasan kemanusiaan.

Kelompok-kelompok seperti Hamas dan Fattah akhirnya menerima kepercayaan Bang Onim. Dia percaya bahwa Palestina adalah negara yang sama dengan keduanya.

Saya juga menyadari bahwa tanggung jawab mereka adalah menjaga wilayah mereka di Jalur Gaza. Saya terus berusaha untuk meyakinkan mereka bahwa saya adalah orang Indonesia yang datang ke sini untuk kemanusiaan dan untuk masyarakat Palestina. Alhamdulillah, mereka jelas memahami. Baik itu dari pihak Hamas maupun Fatah dan pejuang Palestina —,” urai Bang Onim yang telah dievakuasi ke Indonesia beberapa pekan lalu.

“Karena mereka juga tahu bahwa jumlah muslim terbesar di dunia adalah di Indonesia dan Bang Onim hadir di sana atas nama merah putih atas nama Indonesia,” tutup dia.

 

Mungkin Anda Menyukai