Di Indonesia, lada, atau merica, adalah rempah dan bumbu yang populer. Lada biasanya digunakan untuk membuat masakan lebih pedas dan hangat. Dua jenis lada yang paling populer di dunia adalah lada putih dan lada hitam. Namun, sayangnya, banyak orang yang masih bingung dan salah memahami perbedaan antara kedua lada ini.
Berasal dari Satu Tanaman, Tapi Beda Perlakuan
Tidak sedikit yang mengira jika lada putih dan lada hitam berasal dari dua jenis tanaman yang berbeda. Namun, faktanya dua jenis lada hitam tersebut berasal dari tanaman yang sama. Bedanya pada perlakukan atau proses mengolahnya.
Untuk membuat lada hitam, biasanya para petani memetik lada yang masih berwarna hijau atau belum matang. Kemudian, mereka menjemurnya beberapa hari hingga buah lada menjadi keriput dan berwarna hitam. Setelah dijemur, bulir-bulir tersebut akan digugurkan dari tangkainya dengan cara diinjak-injak, lalu bulir diayak dan ditampi. Lada ini yang kemudian dijadikan sebagai lada hitam untuk masakan.
Proses pengolahan lada putih lebih panjang. Petani harus memanennya ketika semua bulir sudah masak. Kemudian, bulir-bulir tersebut disimpan di dalam kantung. Setelah itu, direndam dalam air selama satu sampai dua minggu. Proses ini dilakukan agar selaput lada menjadi lebih lunak sehingga mudah terkupas saat digosok maupun diinjak-injak. Kulit buah lada kemudian dibuang dan hanya menyisakan isi buahnya yang berwarna putih. Bulir-bulir yang sudah putih ini lalu dicuci dan dijemur hingga kering.
Lada Hitam Lebih Pedas Dibandingkan Lada Putih
Tahapan pengolahan lada hitam yang sangat sederhana menjadikan cita rasa aslinya masih kuat sehingga lebih pedas dibandingkan lada putih. Citarasa dari lada putih menjadi lebih ringan daripada lada hitam karena sudah melalui sejumlah tahapan pencucian dan perendaman.
Lada Hitam Lebih Awet daripada Lada Putih
Jika disimpan, lada hitam bisa bertahan lebih lama daripada lada putih. Lada hitam utuh dapat dsimpan selama satu tahun. Namun, lada hitam yang telah dihaluskan hanya dapat bertahan selama beberapa bulan saja. Sedangkan lada putih yang telah melalui banyak tahapan pengolahan, citra rasanya akan lebih mudah pudar ketika disimpan. Jadi, gunakan lada putih segar untuk masak agar citarasanya terjaga.
Citarasa, Aroma, dan Efeknya Berbeda
Lada hitam biasanya dipakai guna meningkatkan citarasa pada makanan karena aroma dan rasanya lebih kaya. Sementara lada putih umumnya dipakai guna memberikan efek hangat pada hidangan. Oleh karena itu, lada putih sesuai untuk masakan yang berkuah seperti sup.
Lada hitam memiliki aroma yang khas dan berbeda. Aroma lada hitam bisa lebih kuat dibandingkan lada putih sehingga ragam olahan dan hidangan yang menggunakan lada hitam umumnya punya aroma yang lebih kuat.
Lada Hitam untuk Masakan Barat, Lada Putih untuk Masakan Asia
Lada hitam biasanya dipakai pada masakan barat seperti daging panggang, omelet, dan pasta. Sementara lada putih lebih banyak dipakai untuk masakan Asia, termasuk masakan Indonesia.