Warga Israel Yang di Bebaskan Hamas Berbicara Depan Umum Untuk Pertama Kalinya

Pada hari Sabtu, 12 Maret 2023, sejumlah sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza berbicara di depan umum untuk pertama kalinya.

Mereka meminta Pemerintah Israel untuk membebaskan para sandera yang masih ditahan di wilayah Palestina yang dilanda perang.

Di hadapan ribuan orang di sebuah unjuk rasa di pusat kota Tel Aviv, para sandera, yang sebagian besar telah dibebaskan dalam gencatan senjata tujuh hari antara Israel dan Hamas, berbicara dalam sebuah video yang disiarkan.

Sebagian besar sandera yang telah dibebaskan mendesak Pemerintah Israel untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan pembebasan para sandera yang tersisa, sebagaimana dikutip dari AFP.

Setelah dibebaskan oleh Kelompok Hamas pada Oktober, Yocheved Lifschitz (85) menyatakan bahwa pemerintah punya kewajiban moral untuk membawa pulang para sandera dengan segera dan tanpa keraguan.

Sehari setelah gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar dan Amerika Serikat berakhir, komentar mereka muncul.

Dari 24 November 2023 hingga 1 Desember 2023, gencatan senjata menghasilkan setidaknya 80 sandera Israel—sebagian besar perempuan dan anak-anak—dibebaskan, dan mereka ditukar dengan 240 tahanan Palestina.

Pada Jumat pagi, pasukan Israel kembali melakukan serangan di Jalur Gaza.

Yelena Trupanov, yang dibebaskan pada Rabu (29/11/2023), berbicara kepada orang-orang yang berkumpul di luar Museum Seni Tel Aviv, mengatakan kepada mereka bahwa negara harus mengembalikan putranya dari tangan Hamas.

Dia mengatakan, “Kita harus mengembalikan Sasha dan yang lainnya.”

Beberapa minggu setelah perang pecang pada 7 Oktober, Rupanov (50) tampil dalam video penyanderaan yang disebarluaskan oleh Hamas.

Pada Sabtu, Daniel Hagari, juru bicara militer Israel, menyatakan bahwa masih ada 137 warga Israel dan warga negara asing yang disandera di Jalur Gaza.

Mungkin Anda Menyukai