Dibombardir oleh Israel pada Kamis (9/11) waktu setempat, Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza mengalami kerusakan tambahan. Serangan udara Israel dikutuk oleh Indonesia.
Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhamad Iqbal menyatakan dalam keterangan tertulis pada Jumat (10/11), “Sasaran roket adalah daerah Taliza’tar yang lokasinya sangat dekat RSI, sehingga RSI mengalami kerusakan fisik tambahan.”
RS Indonesia di Gaza mengalami serangan pada awal serangan Israel di Gaza pada 7 Oktober, yang menyebabkan kerusakan hingga pertengahan Oktober.
Iqbal mengatakan bahwa tindakan Israel adalah perbuatan kejam karena sejak serangan di Gaza, fasilitas publik seperti rumah sakit sering menjadi sasaran.
Iqbal menyatakan bahwa Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan kejam terhadap warga dan objek sipil, terutama fasilitas kemanusiaan di Gaza.
10 ribu orang tewas dalam serangan Israel di Gaza, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Mayoritas korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Karena tuduhan Israel, RS Indonesia juga menjadi sasaran serangan. Militer Israel (IDF) beberapa waktu lalu menuduh RS Indonesia menyimpan bahan bakar untuk Hamas.
Kemlu dan MER-C membantah tuduhan Israel tentang hubungan mereka dengan Hamas. MER-C adalah kelompok kesehatan yang mengelola RS Indonesia di Gaza, yang dibangun sepenuhnya oleh masyarakat Indonesia.