Kisah Howard Schultz, Pebisnis Asal Amerika yang Mendirikan Starbucks

Saat ini, Starbucks adalah perusahaan besar di Amerika yang berkonsentrasi untuk mengelola kedai kopi terbesar di dunia. Tak hanya itu, Starbucks adalah merek terkenal dengan puluhan ribu toko di delapan puluh negara. Starbucks menjadi jaringan kedai kopi pertama yang mendistribusikan merek café culture secara massal, menurut Britannica. Howard Schultz, pebisnis Amerika terkenal yang dikenal sebagai CEO Starbucks, adalah bagian penting dari kesuksesan Starbucks. Dia lahir pada tanggal 19 Juli 1953 di Brooklyn, New York, AS. Masa kecilnya dihabiskan di Perumahan Bayview di bagian tenggara Brooklyn. Olahraga, terutama basket dan sepak bola, adalah olahraga favorit Schultz kecil.

Setelah beranjak remaja dan lulus dari sekolah menengah pada tahun 1970, Schultz memutuskan untuk berkuliah di Universitas Northern Michigan dengan jurusan komunikasi. Setelah lima tahun berkuliah, ia lulus dan mendapat pekerjaan pertama di Hammarplast, perusahaan mesin pembuat kopi Eropa di AS. Saat itu, ia ditugaskan untuk menjual berbagai peralatan yang dibuat Hammarplast.

Starbucks di Seattle

Jerry Baldwin, Gordon Bowker, dan Zev Siegl memiliki Starbucks, yang pertama kali didirikan di Seattle pada 1971 dengan logo putri duyung. Schultz mengunjungi perusahaan Coffee Tea and Spice Company, yang menjual biji kopi, pada 1981.

Schultz mencoba kopi Sumatra untuk pertama kalinya dan berbicara dengan penggemar kopi saat pertama kali datang ke Starbucks. Sejak saat itu, dia menjadi tertarik untuk membangun perusahaan yang berfokus pada kopi. Dia bertemu dengan para pendiri Starbucks pada 1982 dan diangkat sebagai direktur operasi ritel dan pemasaran.

Strategi Schultz Melawan Starbucks

Menurut Biography, ia mengunjungi Italia setahun setelah menjabat dan melihat banyak kedai kopi yang menjual minuman. Schultz tiba-tiba berpikir untuk meningkatkan penjualan minuman kopi Starbucks. Dia ingin Starbucks menjadi tempat di mana minuman kopi membantu orang berhubungan dan berbicara. Tetapi para pendiri awal Starbucks tidak setuju dengan gagasan itu, jadi dia keluar dari perusahaan.

Setelah keluar, Schultz mendirikan kedai kopi II Gionarle dan cepat sukses pada 1985, menurut starbucks.com. Karena kesuksesannya, Schultz dapat membeli Starbucks dengan bantuan investor. Pada saat itu, Schultz harus meyakinkan investor bahwa Starbucks akan menerima harga tinggi. Dia kemudian berkembang menjadi pemimpin di Starbucks.

Howard Schultz mengumumkan kepada publik bahwa dia akan mengundurkan diri dari CEO Starbucks pada 2018 karena ingin mencalonkan diri sebagai presiden AS tahun 2020. Namun, setahun kemudian, dia mengumumkan bahwa dia membatalkan pencalonan tersebut.

Mungkin Anda Menyukai