Kediaman Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh diserang Oleh Tentara Israel di Jalur Gaza

Di Jalur Gaza, rumah Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, dihancurkan oleh serangan udara militer Israel. Diketahui bahwa salah satu individu yang terlibat dalam serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu sedang berada di luar negeri. Tidak jelas apakah keluarga Haniyeh ada di rumah saat serangan terjadi.

Peristiwa itu dikonfirmasi oleh Israeli Defense Forces (IDF) pada Kamis (16/11) dalam postingannya di platform X. Pernyataan IDF menyatakan, “Semalam, jet tempur IDF menyerang kediaman Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas.”

Bersamaan dengan pernyataan itu, IDF memposting video berwarna hitam-putih yang menunjukkan area pemukiman yang hancur akibat serangan udara. Dia juga menyatakan bahwa kediaman tersebut digunakan sebagai infrastruktur teroris dan tempat para pemimpin senior Hamas berkumpul untuk mengarahkan serangan teroris terhadap Israel.

Hamas belum memberikan pernyataan terkait serangan terhadap kediaman Haniyeh hingga berita ini dipublikasikan. Ini merupakan serangan udara Israel kedua kalinya ke rumah Haniyeh. Pada 4 November, Radio Al-Aqsa melaporkan bahwa sebuah drone Israel menembakkan rudal ke arah rumah Haniyeh. Tidak jelas apakah serangan drone terbaru ini menargetkan rumah yang sama.

Haniyeh, pemimpin Hamas yang terpilih melalui pemungutan suara pada 2021, telah menjabat sebagai Kepala Biro Politik selama dua periode sejak 2017, menjabat selama empat tahun di masing-masing jabatan.

Diketahui bahwa Haniyeh telah menghindar dan tinggal di Qatar bersama keluarganya sejak 2019. Menurut Reuters, Haniyeh terakhir kali muncul di depan umum pada 1 November 2023, berpidato dalam pesan video. Saat itu, Haniyeh meminta agar pembantaian warga Palestina di Jalur Gaza segera dihentikan.

Haniyteh mengatakan bahwa pembantaian harus dihentikan dan masyarakat harus terus melakukan demonstrasi, terutama di Barat, untuk memberikan tekanan kepada para pengambil keputusan.

 

Mungkin Anda Menyukai