Pada hari Kamis, 30 November 2023, Inggris mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan kehadiran mereka di wilayah tersebut dengan mengirim salah satu kapal angkatan lautnya yang paling canggih ke wilayah Teluk. Kapal perusak Tipe 45 HMS Diamond akan melakukan operasi untuk memungkinkan navigasi bebas, melindungi kapal dagang, dan menjaga arus perdagangan aman.
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan, “Sangat penting bagi Inggris untuk meningkatkan kehadiran kami di kawasan ini, untuk menjaga Inggris dan kepentingan kami aman dari dunia yang lebih bergejolak dan penuh persaingan,” dikutip dari Alarabiyah.
Pengerahan tersebut terjadi setelah konflik antara Israel dan Hamas berakhir, dan Houthi Yaman yang didukung Iran menyita kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah pada 19 November. Setelah serangan di perbatasan pada 7 Oktober, Houthi telah melancarkan serangan drone dan rudal yang menargetkan Israel.
Sekitar 50 kapal dagang besar setiap hari melewati Bab-el-Mandeb, yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden, sementara sekitar 115 kapal dagang besar setiap hari melewati Selat Hormuz, menurut Kementerian Pertahanan Inggris. Pelayaran dagang, termasuk kapal tanker yang membawa sebagian besar pasokan gas alam cair ke Inggris, melewati Teluk.
Sejak 1980, kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris telah ditempatkan secara permanen di wilayah tersebut. Pada tahun 2011, pengerahan ini dikenal sebagai “Operasi Kipion”, yang merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kehadiran maritim Inggris di Teluk dan Samudera Hindia.
Shapps mengatakan, “Pengerahan hari ini akan memperkuat patroli Angkatan Laut Kerajaan Inggris, membantu menjaga jalur perdagangan penting tetap terbuka, dan membuktikan bahwa komitmen kami terhadap keamanan regional tidak hanya bertahan tetapi juga meningkat.”
Kapal tersebut akan bergabung dengan fregat HMS Lancaster yang dikirim ke wilayah tersebut tahun lalu. Tiga pemburu ranjau dan sebuah kapal pendukung juga akan berlayar bersama kapal tersebut.