Israel Ingin Hapus Generasi Palestina di Jalur Gaza

Abdillah Onim, juga dikenal sebagai Bang Onim, adalah relawan WNI untuk Palestina yang berhasil kembali ke Tanah Air. Dia mengungkapkan alasan serangan brutal Israel ke Jalur Gaza. Onim berpendapat bahwa Israel ingin menghindari kelahiran Palestina di wilayah kantong tersebut, terlepas dari keinginan penjajah untuk menghancurkan Hamas dan fasilitas militernya di Gaza.

Hal ini disampaikan Onim dalam acara DT Peduli “Bahagia Karena Tidak Diperbudak Duniawi” pada Minggu (12/11) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, saat membagikan kisahnya selama berada di tengah gempuran Israel. Onim menjelaskan mengapa Israel menyerang begitu banyak korban sipil dan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sedikitnya 11.078 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober, dengan 4.506 anak-anak dan 3.027 wanita, menurut Anadolu Agency. Onim menyaksikan langsung kebrutalan penjajah di medan perang yang menyerang warga sipil tanpa belas kasihan saat dia hampir menjadi sasaran serangan Israel.

Saat ini, penjajah berkonsentrasi untuk membersihkan Jalur Gaza sehingga tidak ada satu pun orang di sana. Onim menyatakan bahwa target saat ini adalah anak-anak dan wanita hamil. Dia menambahkan, “Tujuan penjajah adalah agar tidak ada generasi, supaya tidak banyak generasi yang lahir di Palestina.”

Saat evakuasi terakhir dilakukan, Onim dan keluarganya, termasuk istri asal Palestina dan tiga orang anak yang masih kecil, mengatakan mereka melintasi zona berbahaya di medan perang. Mereka melihat mayat-mayat yang tergeletak di atas aspal akibat serangan udara Israel.

Onim berkata, “Kami bergerak dari Kota Gaza ke Gaza selatan melewati jasad-jasad saudara kita, muslim, muslimat, warga sipil, dan perempuan.” Dia menambahkan bahwa dia tidak dapat melakukan apa pun untuk menyelamatkan mereka tanpa membahayakan dirinya sendiri.

“Saudara-saudara kita di Gaza sedang berjuang, mengorbankan jiwanya, darah mereka, dan harta mereka,” kata Onim tentang ketabahan dan kekuatan yang dia lihat selama perang. Dia juga menyatakan bahwa yang mereka perjuangkan bukan rumah mereka, tetapi izzatul Islam, kiblat pertama Islam dunia, baitul maqdis.

Mungkin Anda Menyukai