Hari Terakhir Gencatan Senjata di Gaza: Ini Skenario Hamas dan Israel

Senin (27/11) adalah hari di mana gencatan senjata sementara di Gaza akan berakhir. Selama empat hari terakhir, Hamas dan Israel mencapai kesepakatan untuk menukar tahanan. Hamas menyatakan bahwa mereka siap memperpanjang gencatan senjata dalam beberapa hari terakhir. Ini dapat dicapai hanya jika Israel membebaskan lebih banyak tahanan Palestina.

Pada hari Sabtu (26/11) yang lalu, Israel melepaskan 39 warga Palestina yang ditahan. Pada hari pertama gencatan senjata, 117 orang dibebaskan dari Israel, termasuk 13 warga Israel, tiga warga Thailand, dan satu warga Rusia. Palang Merah dan Komite Internasional memastikan bahwa para tahanan telah dikembalikan ke Gaza.
Namun, Hamas melepaskan 50 tawanan. Hamas menyandera lebih dari 200 orang saat menyerang Israel pada 7 Oktober lalu.

Sumber Hamas lainnya memberi tahu para mediator bahwa mereka bersedia memperpanjang gencatan senjata selama dua atau empat hari. Sumber tersebut berkata, “Pasukan perlawanan percaya bahwa kemungkinan pembebasan 20 sampai 40 tahanan Israel.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa gencatan senjata dapat diperpanjang jika Hamas membebaskan 10 tahanan setiap hari. Netanyahu memberi tahu Presiden AS Joe Biden, sekutu dekatnya, tentang hal itu.

Netanyahu menegaskan bahwa tentara Israel siap untuk kembali angkat senjata dalam upaya untuk mencapai tujuan mereka: mengeleminasi Hamas, memastikan Gaza tidak kembali pada sebelumnya, dan tentunya membebaskan seluruh tahanan.

Sebagian analis berpendapat bahwa gencatan senjata empat hari menunjukkan kekalahan Israel karena Israel, yang dianggap sebagai negara dengan kekuatan militer terkuat keempat di dunia, gagal mencapai tujuan mereka untuk menyerang Gaza dan membunuh Hamas. Sayap militer Hamas bahkan menyatakan bahwa mereka baru mengerahkan sepuluh hingga dua belas persen kekuatan mereka.

Mungkin Anda Menyukai