Gedung Putih akan menghapus semua pembatasan Israel yang memungkinkan Amerika Serikat mendapatkan senjata api. Kebijakan ini memungkinkan Israel mendapatkan senjata dengan lebih mudah dari sekutu utamanya.
Pada 20 Oktober 2023, pada rapat permintaan anggaran baru, permintaan Gedung Putih ini disampaikan kepada Senat.
Israel dapat mendapatkan senjata api yang kuat dan canggih dari AS dengan harga lebih rendah jika permintaan mereka dipenuhi. Kongres juga tidak akan mengawasi Israel secara menyeluruh. gedungGudang senjata War Reserve Stockpile Allies-Israel (WRSA-I) berhubungan dengan permintaan Israel. Senjata api canggih, rudal, kendaraan militer, amunisi, dan lainnya disimpan di gudang.
Gedung senjata tersebut dibangun pada tahun 1980-an. Karena gudang senjata itu, Amerika Serikat memiliki senjata untuk menghadapi konflik regional. Dengan kebijakan baru, Israel juga dapat membeli senjata api dengan harga terjangkau dalam situasi darurat. Aturan baru ini, bagaimanapun, hanya berlaku untuk senjata yang berlebihan dan usang.
Menurut Al-Jazeera, AS memberikan bantuan militer senilai USD 3,8 miliar kepada zionis sebagai sekutu dekat Israel. Selain itu, AS meningkatkan bantuan militernya kepada Israel saat perang di Gaza muncul. Mereka menyetujui bantuan darurat militer ke Israel sebesar USD 14,3 miliar. Mayoritas orang Amerika ternyata tidak mendukung pemerintah AS dalam hal bantuan kepada Israel.
Serangan Israel membunuh hampir 15 ribu warga Palestina, 6 ribu di antaranya anak-anak. Pada November ini, jajak pendapat yang dilakukan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan bahwa hanya 33% koresponden mendukung upaya AS untuk membantu Israel, sedangkan mayoritas koresponden memilih untuk bersikap netral atau mendukung Palestina.