Kota pusat komersial Myanmar di Yangon mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) pada Rabu (6/12/2023).
Ratusan kendaraan mengantre di SPBU sejak pagi buta dengan harapan bisa mendapatkan bensin.
Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah junta melaporkan, kekurangan BBM dimulai pada Selasa (5/12/2023) dan disebabkan tertundanya pengiriman dari Pelabuhan Thilawa ke SPBU.
Mayoritas bahan bakar di Yangon masuk lewat pelabuhan, tetapi mata uang kyat Myanmar yang anjlok terhadap dollar AS sejak kudeta militer 2021 berdampak pada kemampuan importir membayar pengiriman BBM.
Koresponden kantor berita AFP menyebutkan, puluhan mobil dan sepeda motor mengantre di SPBU-SPBU Yangon sejak dini hari.
Kemudian di wilayah Bago, utara Yangon, beberapa SPBU membatasi penjualan maksimal 20 liter per pelanggan.
“Kami tutup seminggu karena kekurangan BBM dan baru buka pagi ini,” kata seorang petugas pom bensin di Phayargyi, sekitar 75 kilometer utara Yangon, kepada AFP.
“Meski sekarang bensinnya ada, nanti bakal segera habis karena banyak mobil dan sepeda motor yang datang akibat SPBU terdekat lainnya tutup,” lanjutnya dengan meminta tidak disebutkan namanya.