Jepang adalah anggota Poros bersama Jerman, Italia, dan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II. Mereka berperang melawan Sekutu, yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet.
Tapi pada akhirnya, Jepang harus mengakui kekalahan dan menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Lalu, alasan apa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu?
Apa yang mendorong Jepang untuk membuat keputusan ini? Bagaimana pengaruhnya terhadap seluruh dunia, terutama Indonesia?
Hiroshima dan Nagasaki dihancurkan oleh bom atom. Little Boy adalah bom atom pertama yang diluncurkan oleh Amerika Serikat di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom ini meledak dengan kekuatan 15 kiloton TNT, menghancurkan sekitar 70% struktur kota.
Sekitar 70.000 hingga 80.000 orang meninggal seketika, dan ribuan lainnya meninggal akibat penyakit dan luka radioaktif.
Tiga hari kemudian, pada 9 Agustus 1945, AS menggunakan bom atom kedua, Fat Man, di Nagasaki. Dengan kekuatan setara dengan 21 kiloton TNT, bom ini lebih kuat dari yang sebelumnya.
Bom ini menghancurkan sekitar 40% bangunan kota dan menewaskan antara 70.000 dan 120.000 orang. Pada hari yang sama, Uni Soviet menyerang Manchuria, mengalahkan tentara Jepang.
Serangan ini membahayakan keamanan Jepang dari utara serta mengganggu jalur komunikasi dan sumber daya mereka. Keputusan Jepang untuk Menyerah: Awal Kemerdekaan Indonesia
Jepang menyadari bahwa mereka tidak punya pilihan selain menyerah setelah dua bom atom dan serangan Uni Soviet. Kaisar Jepang Hirohito memutuskan untuk menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 14 Agustus 1945.
Pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan keputusan ini secara langsung melalui radio nasional. Banyak orang, termasuk Sutan Syahrir, mendengar berita ini.
Syahrir segera meminta pemuda untuk meminta Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dengan cepat.
Sementara itu, Jepang diminta untuk mempertahankan keadaan seperti sebelumnya—tidak mengubah apa pun di Indonesia sampai Sekutu mengambil alih. Ini dilakukan untuk menghindari kembalinya Belanda ke Indonesia.